BOYOLALI, solotrust.com– Belasan siswa SMA Muhammadiyah 4 Andong mengikuti kegiatan Pengijazahan Digital Entrepreneur Class 2024 Generasi II di Tawangmangu, Karanganyar.
Berkembang pesatnya teknologi digital saat ini, tak ayal para guru dan siswa dituntut untuk mengikuti, terutama di masa pandemi beberapa waktu lalu di mana kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah.
Literasi digital antara tenaga pendidik dan anak didik harus dikembangkan. Guru harus memiliki kemampuan menyajikan materi baru secara digital agar peserta didik tidak cepat bosan.
Terkait peningkatan pemahaman literasi digital bagi tenaga pendidik dan anak didik, SMA Muhammadiyah 4 Andong Boyolali membuat terobosan dengan membuka program unggulan, seperti Tahfidz Camp 30 Juz, Digital Entrepreneur, Sains Class, English Camp, dan Program Pondok Pesantren.
Hal itu diungkapkan kepala sekolah SMA Muhammadiyah 4 Andong, Suprapto dalam kegiatan Pengijazahan Digital Entrepreneur Class 2024 gelombang II di Tawangmangu, Karanganyar. Acara selama tiga hari, Minggu hingga Selasa (19-21/05/2024), diikuti belasan siswa dan alumni.
“Tujuannya adalah mencetak generasi saleh saleha dan siap menghadapi masa depan, terutama di dunia digital. Harapannya nanti mereka bisa menjadi para pengusaha digital,” kata Suprapto.
“Program saya sebelumnya dimulai dengan ekstra dunia digital, ada Android, tapi atas evaluasi dan saran Pak Sabar sebagai salah satu mentor dirasa kurang efektif, maka kemudian kami membangun program ini,” tambahnya.
Sejauh ini banyak siswa sudah berprestasi, baik dari program reguler maupun Digital Entrepreneur Class. Beberapa di antaranya melanjutkan kuliah kedokteran, ada pula yang sudah bekerja hingga mampu membantu perekonomian keluarga..
Di lain sisi, Ketua Pengijazahan Gelombang I, Darojat Ulya Artama mengaku banyak ilmu didapat, baik soft skill maupun hard skill. Setelah masuk kelas Digital Entrepreneur, dirinya menemukan bakat yang selama ini terpendam.
“Saat ini saya sedang mengembangkan bisnis online milik orangtua, produknya pakaian,’ katanya.
Hal sama diutarakan Ketua Pengijazahan Gelombang II, Arsyad Makmur Fadholi. Ia mengaku saat ini sebagai content creator dan karyanya sudah banyak tampil di media sosial.
“Saat ini dari content creator itu saya sudah mendapatkan pendapatan cukup lumayan. Ini semua berkat bimbingan para guru di sekolah, terutama Pak Sabar,” ucapnya.
Sementara, Ahmad Rosyid yang dulunya bosan dengan pelajaran reguler, setelah mengikuti program Digital Entrepreneur mampu menemukan jati dirinya. Ia pun kini menempuh pendidikan tinggi di Universitas Terbuka dengan biaya sendiri.
“Awalnya mendapatkan pelajaran soft skill, seperti adab, tanggung jawab, dan kepemimpinan selama tiga bulan. Selanjutnya ada pembekalan hard skill, ada kelas Android seperti pengembangan aplikasi, tapi itu butuh mudal besar dan akhirnya yang menjadi solusi adalah content creator,” bebernya.
Siswa kelas 11 IPA Digipreneur Editing, Amindzan Mangku Pambudi bilang, dirinya menekuni ilmu video editing. Hasilnya, kini sudah mampu menghasilkan pendapatan cukup lumayan.
Di lain pihak, guru Digital Entrepreneur SMA Muhammadiyah 4 Andong, Sabar Narimo, menjelaskan, awalnya saat pelaksanaan program ada kendala dari sisi sumber daya manusia (SDM) karena yang dipelajari teknologi digital.
“Alhamdulillah setelah satu bulan mereka jadi terbiasa karena untuk belajar digital harus punya kebutuhan, bakat, dan minat. Kalau dari tiga unsur ini anak sudah punya optimisme pasti akan bisa,” sebutnya. (jaka)
https://solotrust.com/read/53894/Belasan-Siswa-SMA-Muhammadiyah-4-Andong-Ikuti-Pengijazahan-Digital-Entrepreneur-Class-